Selasa, 15 Januari 2013

Piston jenong ala piramid




 

      Sudah berapa banyak orang sering bereksperimen dengan benda yang satu ini......dari mulai di buat ringan, Di pendekin, Di lubangin pada bagian sisi-sisinya, di papas bagian head untuk di bikin jenong dan lain sebagainya....kebanyakan dari semua itu menggunakan teori modif  berdasarkan logika .....jadi tidak melalui serangkaian uji coba secara ilmiah yang dapat di tarik datanya secara akurat....namun hal itu boleh-boleh saja...karna semua yang menanggung keuntungan dan kerugiannya adalah si modifikator tersebut bukan orang lain to....so... kalo ga salah ya ga belajar.....
       iseng-iseng searcing di google sambil ngopi,main poker baca berita dan lain sebagainya ketemu dengan gambar yang satu ini....hemm ....? terbersik di benak saya......ini dia modif piston yang selama ini berada di benak para mekanik di indonesia akhirnya ada juga yang membuatnya.....ternyata ada juga yang satu pemikiran dengan logika para mekanik indonesia.....mungkin sampai disini kawan-kawan sudah ada yang bisa menangkap maksud dan tujuan dari jenis modif  tersebut...? kalo masi samar-samar yu mari kita coba bahas bersama.
Menurut analisa yang saya tanyakan kepada paramekanik, bentuk jenong model piramid ini memiliki sedikit kelebihan di banding seher jenong bentuk oval / setengah lingkaran, kelebihannya seperti apa?  Mungkin ini salah satunya :

1. Kompresi akan lebih cepat di respon oleh piston karna bagian permukaan tertinggi jenong piston yang berbentuk flat, permukaan flat tertinggi ini lah yang akan merespon tekanan kompresi lebih dulu di banding dengan permukaan-permukaan lainya....walau pun  selisih kecepatan jarak rambatnya hanya se per 1000 detik bahkan 10.000 detik, Coba saja di kalikan dengan putaran rpm nya pada putaran tinggi ....  Belum lagi bagian flat dari anak tangga-anak tangga di bawahnya yang dapat mengkail kompresi...
 



Contoh analogi gambar 

 Sedangkan untuk piston jenong bentuk oval atau setengah lingkaran memungkinkan terjadinya lost presure akibat permukaan piston yang miring / turunan, Sehingga tidak dapat mengkail kompresi secara maksimal.

2. piston akan lebih rigit terhadap tekanan kompresi karna dapat menampung tekanan kompresi secara merata pada permukaan piston, Karna memiliki permukaan horizontal yang lebih luas di banding piston jenong bentuk oval / setengah lingkaran, Yang berdampak pada power yang lebih besar karna meminimalisasi lost presure.

Ya.... boleh sependapat atau engga semua sah-sah aja kawan ....Ulasan ini hanyalah berupa teory logika yang para mekanik analisa dari gambar yang belum dapat di pastikan kebenarannya sebelum melalui uji coba secara ilmiah......Ini  pendapat para mekanik yang saya tanyai apa pendapat mu....???
Tanpa bermaksut untuk menggurui atau lainya...ulasan ini semata-mata hanya untuk memotivasi teman-teman yang gemar bereksperimen agar terus terpacu untuk tetap berkarya

(Sumber Extreme tuners)

Semoga terinspirasi

1 komentar:

  1. izin komen gan hehe. koreksi kalo salah yah. maklum sama sama belajar
    menurut saya sih kalo misalnya piston kubahnya bentuk step memang bagus banget buat nyari respon kompresi dari hasil detonasi ruang bakar, soalnya luas penampangnya tegak lurus dengan silinder. tapi kalo dihitung dari tinggi dan profil klep nya DISAMAKAN dengan yang oval, bakalan ada sedikit volume kompresi yang terbentuk dari step si kubahnya itu gan yang harusnya kalo di kubah oval ga ada. jadi simpelnya, volume kompresi piston pas di TMA bakal nambah

    BalasHapus